Get Traffic

close
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Monday, 12 September 2011

Contoh Pendahuluan Makalah | Karya Tulis

Contoh Pendahuluan - Sebelumnya saya sudah menulis tentang contoh latar belakang skripsi maupun contoh kata pengatar pada Makalah, kembali saya menulis lagi sebuah Contoh pendahuluan Makalah. Pendahuluan Makalah merupakan bagian dari sebuah maakalah yang sangat penting, karena pada pendahuluan Makalah ada 3 point penting yang tercakup dalam BAB I pada sebuah Makalah yaitu :

  • LATAR BELAKANG
Latar Belakang suatu Makalah mencakup sebagian besar inti pokok dari isi Makalah tersebut, atau kata lainnya menggambarkan apa yang menjadi pembahasan pada Makalah tersebut


  • RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yaitu berupa beberapa pertanyaan yang akan di bahas/jawab pada pembahasan yaitu pada BABA I. seperti contoh pada contoh Makalah dibawah yaitu berupa pertanyaan.

  • TUJUAN
Tujuan pada suatu Makalah juga terdapat di BAB I PENDAHULUAN. Tujuan ini sangat berkaitan dengan Rumusan masalah, yaitu menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

Tidak perlu berbicara panjang lebar, dibawah ini saya berikan contoh pendahuluan suatu Makalah.


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Tetapi, beberapa dasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser.

Hal itu selain karena perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritas seseorang yang berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, juga karena perkembangan yang cukup radikal di bidang pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan komunikasi, yang kemudian mendorong pengembangan media belajar dan paradigma teknologi pendidikan. Dalam perkembangan berikutnya, sekaligus sebagai biasnya, guru mulai mengalami dilema eksistensial.


B.    Rumusan Masalah

1.    Apa Pengertian Citra Guru Profesional ?
2.    Apa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru ?
3.    Bagaimana Identifikasi dan Contoh Citra Guru ?


C.    Tujuan 

1.    Menjelaskan Definisi Citra Guru
2.    Menjelaska Citra Guru dari Masa ke-masa
3.    Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru


Contoh Pendahuluan 2

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Ilmu Managment sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip Managment, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu Managment ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai Managment “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.


B.    Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam Makalah ini seperti:

1.    Apa pengertian dan batasan managment ?
2.    Bagaimana prinsip managment sebagai ilmu dan seni  ?
3.    Bagaimana prinsip management sebagai profesi ?
4.    Bagaimana pentingnya tujuan dalam management ?


C.    Tujuan

1.    Untuk mengetahuai pengertian & batasan managment
2.    Untuk mengetahuai managment sebagai ilmu dan seni 
3.    Untuk mengetahuai management sebagai profesi
4.    Untuk mengetahuai pentingnya tujuan dalam management


Contoh Pendahuluan Makalah 3

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.

Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.

Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
  1. Rendahnya sarana fisik,
  2. Rendahnya kualitas guru,
  3. Rendahnya kesejahteraan guru,
  4. Rendahnya prestasi siswa,
  5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
  6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
  7. Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam Makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.

B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?
  2. Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
  3. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
  4. Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
  1. Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.
  2. Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.
  3. Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
  4. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.

Contoh Pendahuluan Makalah 4

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Tetapi, beberapa dasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser.

Hal itu selain karena perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritas seseorang yang berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, juga karena perkembangan yang cukup radikal di bidang pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan komunikasi, yang kemudian mendorong pengembangan media belajar dan paradigma teknologi pendidikan. Dalam perkembangan berikutnya, sekaligus sebagai biasnya, guru mulai mengalami dilema eksistensial.


B.    Rumusan Masalah

1.    Apa Pengertian Citra Guru Profesional ?
2.    Apa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru ?
3.    Bagaimana Identifikasi dan Contoh Citra Guru ?


C.    Tujuan

1.    Menjelaskan Definisi Citra Guru
2.    Menjelaska Citra Guru dari Masa ke-masa
3.    Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru


TAG: Your tag here,

Metode Penelitian

METODE PENELITIAN KUALITATIF

A.    Pendekatan Penelitian

Untuk mendapatkan pemahaman yang substantive terhadap permasalahan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar di SMPN maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif cenderung menggunakan analisa induktif, dimana proses penelitian dan pemberian makna terhadap data dan informasi lebih ditonjolkan, dengan ciri utama pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistic.

Dalam kaitan ini Arief Furchan (1999: 22) menerangkan sebagai berikut:
Metode kualitatif ialah “proses penelitian yang menghasilkan data deskriftif, ucapan atau tulisan atau perilaku yang dapat diamati dari orang-orang itu sendiri, menurut pendapat kami pendekatan ini langsung menunjukan setting dan individu-individu dalam setting itu secara keseluruhan. Subyek penyelidikan baik berupa organisasi atau individu tidak mempersempit menjadi variable yang terpisah atau menjadi hipotesa melainkan dipandang sebagai sebagian dari suatu keseluruhan”.

Dari pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa pendekatan kualitatif” berusaha mendapatkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati. 

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan alasan mengacu pada beberapa alasan sebagai mana yang dikemukakan oleh. Margono (2000: 37) antara lain:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang, seperti yang dialami oleh penelitian kualitatif sehingga intisari konsep yang ada pada data dapat diungkap.
  2. Untuk menaggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis akibat dari adanya hipotesis yang disusun sebelumnya berdasarkan berfikir deduktif seperti dalam pemikiran kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variable yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif padahal permasalahan dan variable dalam masalah social sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumerasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

Disamping alasan diatas, dalam peneitian ini digunakan pendekatan kualitatif disebabkan beberapa hal yang cukup penting antara lain: pertama, karena latar belakang penelitian tidak bersifat homogen, kedua, karena penelitian ini ingin mengungkap data dengan apa adanya sesuai dengan hasil temuan dilapangan tentang kepemimpinan kepala sekolah di SMP


B.    Kehadiran Peneliti

Untuk mendapatkan data-data yang valid dan obyektif tehadap apa yang diteliti maka kehadiran peneliti dilapangan dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti sebagai pengamat langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang akan diteliti sangat menentukan hasil penelitian, maka dengan cara riset lapangan sebagai pengamat penuh secara langsung pada lokasi penelitian peneliti dapat menemukan dan mengumpulkan data secara langsung. Jadi dalam penelitian ini, insrtumen penelitian adalah peneliti sendiri yang sekaligus sebagai pengumpul data. Sedangkan instrument-instrumen yang lain merupakan instrument pendukung atau instyrumen pelengkap oleh karena itu kehadiran peneliti dilapangan sangatlah diperlukan.

Adapun tujuan kehadiran peneliti dilapangan adalah untuk mengamati secara langsung keadaan-keadaan atau kegiatan-kegiatan yang berlangsung, fenomena-fenomena social dan gejala-gejala fsikis yang terjadi di sekolah. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengamati langsung apakah kejadian-kejadian tersebut akan berbeda jauh atau relevan dengan hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara.

C.    Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data tersebut diperoleh (Arikunto, 1996: 114).
Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa,dan pegawai tata usaha yang ada di SMP Penentuan sumber data tersebut didasarkan pada asumsi bahwa subyek yang menjadi sumber data mengetahui pelaksanaan proses kepemimpinan di SMP. Jenis data yang ingin diperoleh adalah mengenai pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar, kendala-kendala kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP dan solusi mengatasi kendala-kendala kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar serta data-data yang lain yang dibutuhkan untuk melengkapi penyusunan skripsi.

D.    Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sekaligus berfungsi sebagai instrument utama yang terjun kelapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan data melalui observasi maupun wawancara dan interviu secara lebih rinci teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1.    Metode Observasi (Pengamatan).

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistimatik gejala-gejala yang diselidiki. (Supardi, 2006: 88). Senada dengan itu Yehoda dkk, (2006: 89) menjelaskan pengamatan akan menjadi alat pengumpulan data yang baik apabila:

a)    Mengabdi pada tujuan penelitian
b)    Direncanakan secara sistematik
c)    Dicatat dan dihubungkan dengan proposisi-prosposisi yang umum
d)    Dapat dicetak dan dikontrol validitas, relibilitas, dan ketelitianya.

Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah, kegiatan-kegiatan dan fenomena-fenomena sosial yang terjadi sebagai dampak dari pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan.

Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara langsung kepemimpinan kepala sekolah, pelaksanaan proses belajar mengajar, kegiatan-kegiatan guru, kegiatan-kegiatan siswa, serta kegiatan yang dilakukan oleh tata usaha dalam rangka menciptakan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik dan kondusif.

2.    Metode Interview

Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan sumber data.

Sehungan dengan hal ini Margono (2003: 165) mengemukakan bahwa: “interview merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan juga, cirri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi”.

Dalam wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi oyek dari penelitian ini yaitu pimpinan sekolah, guru, siswa serta tata usaha. Wawancara ini bertujuan untuk memeperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan penelitian yaitu kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut.

Data wawancara yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu tentang kepemimpinan kepala sekolah, kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah, solusi mengatasi kendala-kendala kepemimpinan kepala sekolah serta data-data yang ada relevanya dengan pokok persoalan peneliti.

3.    Metode Dokumentasi

Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang berasal dari bukan manusia seperti dokumen, foto-foto dan bahan statistic.

Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah.

Menurut Arikunto (2000: 234) metode dokumentasi adalah: ”mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, leger dan sebagainya”.

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi srtuktur organisasi lembaga sekolah, data guru, siswa, data pegawai tata usaha, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah SMP dan data-data lain yang dibutuhkan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini. 

E.   Analisi Data 
Analisis data penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian. Dengan cara ini diharapkan terdapat konsistensi analisis data secara keseluruhan. Karena mengingat penelitian ini bersifat deskriptif, maka digunakan analisa data filosofis atau logika yaitu analisa induktif.

Metode induktif adalah metode berpikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Sebagai mana yang telah dijelaskan oleh Sutrisno, yaitu: “….Berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus, kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum”. (Sutrisno, 1986: 42

Dalam penelitian ini digunakan metode induktif untuk menarik suatu kesimpulan terhadap hal-hal atau peristiwa-peristiwa dari data yang telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang bisa digeneralisasikan (ditarik kearah kesimpulan umum), maka jelas metode induktif ini untuk menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan lalu dicocokan dengan teori-teori yang ada. Sedangkan mengenai data yang telah terkumpul, maka dalam hal ini digunakan dua langkah dalam menganalisis data tersebut antara lain yaitu:

1.    Persiapan

Dimana dalam persiapan kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu:
  • Mengenai nama dan kelengkapan interview (sumber informasi) dan benda-benda yang merupakan sumber data yang telah dikumpulkan.
  • Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrument pengumpul data dan isian-sisian data yang terkumpul dari sumber informasi penelitian, termasuk didalamnya tentang tanggal pengutipan data, tanggal interview dan tanggal dilakukan observasi.

2.    Penerapan

Dalam penyusunan skripsi ini, penerapan yang digunakan adalah penerapan yang sesuai dengan penerapan kualitatif, yang lebih cenderung menggunakan analisa induktif yang berangkat dari khusu ke umum, maksudnya ialah mengungkapkan proses pelaksanaan kepemimpinan yang diterapkan, serta factor-faktor yang mendukung dan menghambatat pelaksanaan dari kepemimpinan kepala sekolah tersebut. Analisi Data


F.    Kredibilitas Data Atau Temuan

Setelah penafsiran data, maka akan dilakukan pemeriksaan kredibilitas data. Ada beberapa teknik pemeriksaan kredibilitas data, diantaranya memperpanjang keikut sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, analisis kasus negative, kecukupan reprensial, pengecekan anggota, uraian rinci dan auditing. (Moleong, 1996: 175).

Dalam penelitian ini penulis memilih dua tehknik utama yaitu:

1.    Tehknik triangulasi atau pengecekan kebenaran data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data sebagai pembanding. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehknik triangulasi dengan sumber data yang menjadi subyek penelitian. Dengan kata lain, peneliti akan membandingkan dan mengecek balik derajad keabsahan data pada waktu yang berbeda serta dengan alat dan metode yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

2.    Tehknik pembahasan teman sejawat melalui diskusi 

Dalam penelitian ini, hasil analisis sementara akan selalu dikonfirmasikan dengan data atau ionformasi baru yang diperoleh dari sumber yang lain. Prosesur ini juga akan dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari berbagai sumber data tentang pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah di SMP akan dibandingkan dalam upaya mengecek kredibilitas data. Metode penelitian kualitatif


TAG: Your tag here,